Tuesday, October 7, 2008

Antara Uang dan Impian

Suatu hari di tahun 2005, sekembali dari Groningen, iseng-iseng diriku menghitung-hitung income yang mungkin bakal kudapatkan nantinya, seandainya diriku aktif bekerja. Terus terang pekerjaan sebagai PNS tidak masuk dalam hitungan, patokanku adalah perusahaan multinasional yang memiliki salary besar.

Perhitungan gaji dimulai saat berusia 25 tahun dengan jangka waktu selama 15 tahun. Gaji awal dengan dimulai dengan angka Rp. 9.100.000,- contoh angka ini telah meliputi gaji pokok dan bonus berdasarkan pengalaman bekerja di salah satu perusahaan yang cukup terkemuka di Indonesia. Perhitungan dilanjutkan dengan asumsi awal bahwa akan terjadi kenaikan gaji pokok sebesar 10% setiap tahunnya sehingga gaji pada tahun ke-10 akan menjadi sekitar 21 juta rupiah perbulan. Karena kinerja kerja yang sangat baik mungkin anda akan mengalami kenaikan gaji pokok pada tahun ke-11 sebesar 20 juta rupiah dengan bonus 10 % sehingga pada level ini anda akan bergaji sekitar 26 juta rupiah. Dengan kata lain pada tahun ke-15 anda akan menjadi seorang karyawan yang berpendapatan perbulannya sekitar 38 juta rupiah.

Kemudian hal lain yang perlu diperkirakan yaitu besarnya biaya hidup sebagai single pada 5 tahun pertama adalah sebesar 7 juta rupiah, kemudian dilanjutkan dengan 10 juta rupiah pada 5 tahun kedua, dan 15 juta rupiah pada 5 tahun ketiga. Dengan demikian apa bila total perndapatan anda dari tahun 1 hingga 15 dikurangi dengan total pengeluaran selama 15 tahun dianggap sebagai tabungan, maka pada level ini anda akan menjadi orang yang memiliki tabungan sekitar 1,7 milyar rupiah.

Selanjutnya saya terpaksa berpikir untuk membeli sebuah rumah dan kendaraan yang layak. Saya begitu menyukai mobil kijang inova sehingga saya merogoh kocek kira-kira sebesar 250 juta rupiah. Kemudian sebuah developer real estate menawarkan saya sebuah rumah dengan ukuran dan fasilitas yang cukup memadai bila nantinya saya berkeluarga. Untuk itu akhirnya saya memilih sebuah rumah yang lumayan dekat dengan kawasan kota sebesar kasarnya 1 milyar rupiah. Dengan demikian tabungan saya masih bersisa 450 juta rupiah. Selanjutnya saya memutuskan menikah dalam rentang 15 tahun tersebut dan biaya pernikahan tersebut menelan biaya sebesar 100 juta rupiah. Tabungan sayapun menyusut menjadi 350 juta rupiah. Singkatnya pada usia ke-40 saya akan memiliki tabungan sebesar 350 juta rupiah dan masih punya 15 tahun lagi sebelum pension untuk mengumpulkan uang untuk keperluan keluarga dan biaya pendidikan anak-anak. Saya kira sudah cukup baik bila di usia 55 nanti, saya meninggalkan perusahaan dengan tabungan sebesar 2 milyar. Angka ini didapatkan dari tabungan saya yang terus meningkat dan kompensasi dari perusahaan saat saya pension nanti.

So, inikah yang anda harapkan? Well saya cuma berusaha mengungkapkan secara rasional akan menjadi apa anda nantinya bila hidup anda kurang lebih mendekati situasi dan asumsi-asumsi yang saya gunakan. Hitungan yang saya pergunakan mungkin terlalu bagus, kondisinya sangat mungkin kurang dari itu, dan kecil kemungkinannya anda bisa lebih dari angka yang saya sebutkan. Mengapa? Karena untuk lebih dari itu berarti anda harus berada dalam kelompok minoritas yang memiliki kinerja yang sangat baik di perusahaan multinasional. Dan tidak semua orang bisa seberuntung itu di bumi ini.

Sayapun terhenyak sekejab, pikiran saya menerawang jauh membayangkan realita yang akan saya hadapi. Sungguh sangat memukul perasaan ketika saya mendapati bahwa yang saya impi-impikan ternyata sangat jauh dari harapan. Bekerja pada perusahaan multinasional pun belum bisa menjawab angan-angan saya. Segera saya mengetik surat pengunduran diri”, yang kelak akan saya gunakan 2 tahun kemudian ketika saya mencari pengalaman di perusahaan besar. Sekali lagi saya harus berjuang menemukan ‘pintu lain’ yang menuju mimpi-mimpi indah saya.

6 comments:

Chocolate Puccino said...

*manggut2...*

Anonymous said...

Is this really the true you, Irto?

Anonymous said...

weeh...sampai segitunya ya kk..!
Waduh berat di otak,jalani aja dah!!
Emg kk tuch beda bgt mah org lain. Saran aja sich,kl mau dpt duit 2M dlm jgka 2thun bs kk,nyari proyek yg bnyk aja dan jd kntraktor pst cpt dech.asal nilai pryekx jg bunyinya M jg..!! Hehehe...^_^

Okky VSC said...

mantappppp ....
wuihhh kepikiran yah buat rancangan sampai sejauh itu, satu kata salut kok suka ya baca postingan ini ... hehehehe .... mudah2an bukan hanya rancangan tapi semuanya dapat terwujud....

Valerina Flovelyn said...

It's too much thingking,too optimistic and perfection..tp "PNS tdk termasuk hitungan"why?becouse just hv small income than "other"??hehe..sometimes w hv to start from small things to reach our dream...just keep trying..and trying to do something better not perfect coz just God the only one hv it...
"Don't worry abt your life, what you suppose to eat,don't worry too abt your body and what you suppose to wear..coz faith is substance for everything we hope and evidence for everything we not seen..Thanks

Hermin Jewiltian said...

Tulisan yang sangat menarik dan cukup logis. Klo ditawarin? Semua orang pasti tidak ingin hidupnya seperti itu. Sayang, kk tidak memberikan sebuah rekomendasi sebagi solusi . . . Kk, Jujur, saya sangat bangga dengan kinerja Bapak Festus Simbiak selama ini dan saya yakin beliau tak pernah merasa berkekurangan . . Saya yakin kk bisa lebih baik dari beliau. . Semangat kk, GBU :)